Hello Earthlings 👽
Taukah Kalian bahwa suhu dasar ruang angkasa itu sangat dingin? Dikutip dari Livescience, suhunya bisa mencapai -270,45°C. 🥶 Jika dibandingkan dengan tempat terdingin di Planet Bumi seperti di dataran tinggi Antartika Timur yang memiliki suhu sekitar -98°C.
Berarti, manusia seperti kita tidak bisa bertahan pada suhu dingin di luar angkasa seperti itu. Padahal kita tahu di luar angkasa itu ada Matahari yang terus menerus bersinar, belum lagi bintang-bintang yang memiliki suhu panas lainnya juga.
Apakah Matahari dengan sinarnya tidak cukup memberikan panas atau setidaknya menghangatkan suhu di luar angkasa, gitu?
Yuk kita cari ada alasan atau penyebab kenapa suhu dingin di luar angkasa sebegitu ekstrimnya.
Oleh karenanya penyebab suhu dingin yang ekstrim di luar angkasa itu memiliki beberapa alasannya, sebagaimana dikutip dari space.com
Pertama-tama, kita harus pahami bahwa luar angkasa adalah ruang yang infinite (tak terhingga), dan merupakan ruang hampa udara sehingga ruang yang tidak memiliki molekul yang saling berdekatan untuk menyalurkan energi panas.
Hal itu berarti tidak ada interaksi antar-molekul sama dengan tidak ada kalor (panas). Walau suhunya ekstrim dingin, suhu yang mencapai minus ratusan derajat itu ternyata tidak konstan di seluruh Tata Surya kita.
Telah diketahui juga bahwa di ruang angkasa tertentu yang kosong atau tidak adanya planet, bulan (satelit alami) dan asteroid itu memiliki suhu lebih dingin lagi. Hal ini karena tidak ada satu pun materi yang dapat menyerap energi yang berasal dari Matahari.
Disaat astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa, ia harus bisa beradaptasi dengan kondisi dingin tersebut. Oleh karenanya, seorang astronot harus memakai kostum khusus antariksa (spacesuit). NASA sendiri telah merancang kostum antariksa yang menggunakan elemen pemanas (space blanket) sehingga astronot terlindung dari suhu ekstrim.
Ruang Antariksa adalah Ruang Hampa Udara
Ruang angkasa disebut ruang hampa udara yang memiliki kadar oksigen yang sangat tipis. Dengan kehampaan yang ada di ruang angkasa menyebabkan tekanan disana menjadi sangat rendah. Selain itu, kehampaan udara juga menyebabkan semua benda yang dibawa ke ruang angkasa akan jatuh dengan kecepatan yang sama.
Contohnya, jika kita menjatuhkan batu bata dengan bulu burung di ruang angkasa, maka kedua benda itu akan jatuh dengan kecepatan yang sama.
Gravitasi di ruang angkasa juga dapat menarik pesawat atau stasiun antariksa yang ada di luar angkasa, sehingga pesawat atau stasiun ini terus menerus mendekat permukaan Bumi. Tetapi meski terus mendekat, wahana tersebut tidak pernah menabrak Bumi, karena kecepatannya yang konstan (tetap/tidak berubah) dan tepat.
Gravitasi ini juga yang mengakibatkan asteroid, bintang, planet, tata surya dan galaksi berada di wilayah yang saling berdekatan. Tapi juga gravitasi yang sedikit ini sekaligus menciptakan ruang kosong diantara planet, bintang dan galaksi.