Rasi Bintang dan 5 Faktanya yang Penting untuk Diketahui

Rasi bintang dengan kelima faktanya yang perlu diketahui oleh kita.

Di malam yang cerah, jika Kalian menatap ke arah angkasa, disana banyak bertaburan bintang-bintang, yang berkelap-kelip dengan ritme tertentu.
Bintang-bintang nun jauh disana itu dengan jumlahnya yang luar biasa banyaknya, dalam disiplin ilmu astronomi, dikelompokkan menjadi beberapa rasi bintang.
Nah, rasi-rasi bintang tersebut membentuk berbagai pola yang menggambarkan suatu objek tertentu yang unik, seperti hewan, huruf, dan lain-lain, baik yang berupa objek yang kita dapati secara nyata dalam kehidupan dunia ini maupun berupa objek yang mereferensi kepada suatu mitos.

Rasi bintang bisa dianggap memiliki beberapa fakta di seputar kehadirannya. Apa saja fakta-fakta rasi bintang yang dimaksud disini? Yuk, baca lebih lanjut!

Selengkapnya, klik:

Cara Menemukan Rasi Bintang di Langit Malam

Apa Kalian ingin tahu bagaimana cara menemukan rasi bintang atau konstelasi di langit malam di daerah kalian?

Hal Paling Pertama

Tentu saja Kalian harus tahu bentuk rasi bintangnya, misalnya rasi bintang Cassiopeia yang memiliki bentuk huruf W.

Jika Kalian melihat ke langit malam disaat cuaca sedang cerah, akan mudah untuk Kalian melihat bintang yang banyak bertaburan disana. Nah, bintang-bintang itu dikelompokkan menjadi rasi bintang atau konstelasi.

rasi bintang konstelasi bintang

Selengkapnya, klik:

Empat Rasi Bintang yang Menjadi Petunjuk Arah

Nenek moyang kita – yang kata lagu adalah pelaut, dahulu kala bagaimana bisa menentukan arah ya, terutama sewaktu melaut? Tentu saja zaman dimana belum ada GPS ya.

Ternyata mereka bisa mengetahui arah dengan cara melihat bintang di langit malam!

Yuk, kita lihat apa saja bintang yang bisa digunakan untuk mengetahui arah. Bintang yang dimaksud adalah yang berupa pola rangkaian atau konstelasi bintang, yang biasa disebut juga Rasi Bintang.

Apa saja Rasi Bintang untuk melihat empat arah yang bisa digunakan manusia?

Selengkapnya, klik:

Satuan Ukur Jarak Planet di Ruang Angkasa

Satuan Ukur Manusia di Bumi

tahun cahaya
Year of Light (NBC News)

Manusia telah terbiasa mengukur jarak antar sebuah benda atau lokasi memakai satuan meter hingga kilometer, lalu bagaimana jika manusia ingin mengukur jarak antar planet di ruang angkasa?

Apakah Kalian pernah mendengar atau membaca satuan ukur Tahun Cahaya?

Ya benar, satuan ukur Tahun Cahaya adalah yang kerap digunakan untuk mengukur jarak antar planet atau antar benda di ruang angkasa.


“Satuan cahaya dipakai untuk mengukur jarak yang didasarkan pada kecepatan cahaya dalam menempuh suatu jarak tertentu di ruang angkasa”, sebagaimana dikutip dari Livescience.com.
Cahaya sendiri adalah objek atau benda alam yang dapat begerak dengan sangat cepat, yang sejauh ini telah diketahui oleh manusia sebagai objek tercepat di alam semesta. Cahaya bisa menempuh jarak 299.729,458 kilometer per detik, yang berarti 300.000 kilometer bisa ditempuh per detiknya.

Satuan Ukur yang Hanya Berlaku di Ruang Angkasa

Tahun Cahaya ini hanyalah berlaku untuk objek atau benda yang berada di ruang angkasa. Contohnya, jarak Bulan ke Bumi sekitar 384.472 kilometer, sedangkan jarak Matahari dengan Bumi yang lebih jauh lagi terpisah sejauh 149.000.000 kilometer.
Disinilah mengapa satuan ukur Tahun Cahaya hanya diperuntukkan bagi objek atau benda-benda di ruang angkasa, dimana jumlah digit yang ‘berlebihan’ menyebabkan ketidak-praktisan pada saat penulisan ataupun keperluan lainnya terutama yang bisa dipengaruhi oleh jumlah digit. Bahkan jika menggunakan kalkulator atau alat penghitung digital bisa menghasilkan kesalahan atau error.
Jadi, para astronom, ilmuwan antariksa dan lainnya sepakat untuk menggunakan satuan ukur Tahun Cahaya untuk keperluan pengukuran jarak antar objek atau benda di ruang angkasa.

Bisa Melihat ke Masa Lalu

Satuan ukur Tahun Cahaya ini bisa digunakan untuk melihat masa lalu, selain untuk mengukur jarak antar objek di ruang angkasa.
Cahaya yang bergerak sangat cepat hingga 300.000 kilometer per detik, dimana semakin jauh jarak suatu objek dari Bumi, maka semakin jauh pula ‘melompat’ ke masa lalu.
Sebagai contoh, Bumi yang berjarak 8,3 menit cahaya dengan Matahari, maka cahaya Matahari membutuhkan waktu 8,3 menit untuk mencapai Bumi. Hal itu berarti bahwa manusia di Bumi selalu melihat Matahari dengan cahayanya saat diamati sebenarnya sudah terjadi sekitar 8,3 menit yang lalu.
#skyworldtmii #skyworldtamanmini #luarangkasa #ruangangkasa #antariksa #astronomi #planet #planetarium #planetariumtmii #rekreasi #wisata #tamanmini #tmii #wisataedukasi #teleskop #teropongbintang  #astronot #astronom #galaksibimasakti #space #lubanghitam #roketantariksa #roket #asteroid #komet #meteor #lapan #bosscha

planetarium indonesia, planetarium jakarta, planetarium taman mini, planetarium tmii, rekreasi luar angkasa, wisata angkasa, astronomi, edukasi luar angkasa, study tour, skyworld taman mini, teleskop, teropong bintang, fenomena langit, astronot, astronom, aurora, galaksi bimasakti, bintang di langit, indonesia astronomy, outer space, lubang hitam, galaksi andromeda, roket, pesawat ulang alik, space shuttle, nasa, asteroid, komet, penelitian angkasa, observasi bosscha observatorium