Apa warna yang biasanya dipilih oleh seorang pelukis untuk menggambar atau melukis warna Matahari? Kuning, jingga atau merah? Tergantung waktu yang diinginkan, jika netral, warna kuning lah yang dipilih sebagai warna Matahari, dan jingga (orens) atau merah jika sunset atau Matahari terbenam; tetapi, bagi masyarakat Jepang, biasanya selalu memilih warna merah untuk warna Matahari; begitu pula yang dipakai oleh negara Jepang pada simbol di bendera negara mereka yaitu bundaran merah ditengah area putih sekelilingnya, nah, warna bundaran merah itu adalah simbol Matahari.
Jadi warna asli Matahari itu yang mana?
Warna putih adalah warna asli Matahari. Kok bisa?!
Secara prinsip, atau pada dasarnya, Matahari mempunyai semua warna yang tercampur menjadi satu. Warna putih ini adalah warna yang tercampur menjadi satu, yang sesuai dengan kemampuan pandang mata manusia.
Maksudnya yaitu, manusia bisa melihat warna Matahari yang dibiaskan melalui prisma. Hal ini lebih mudah dilihat dalam gambar Matahari yang diambil dari stasiun antariksa yang berada di luar angkasa.
Hasilnya menjadi warna-warni pelangi seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru hingga ungu, yang memiliki panjang gelombang yang berbeda. Warna-warni pelangi pelangi itu menunjukkan saat seluruh warna dijadikan satu akan menjadi putih.
Matahari Terlihat Berwarna Jingga
Lantas mengapa mata manusia menangkap warna Matahari sebagai kuning, jingga atau kemerahan?
Nah, penyebabnya adalah karena atmosfer Bumi. Atmosfer Bumi ini menghamburkan cahaya di wilayah panjang gelombang pendek seperti biru, nila (biru tua) dan ungu. Warna-warni tersebut menjadi mudah tersebar di langit Bumi, dan kemudian membentuk warna langit menjadi biru.
Selain itu juga kita mengetahui bahwa ada warna dengan panjang gelombang panjang seperti merah, jingga dan kuning. Oleh karena warna biru, nila atau ungu sudah tersebar dan dibiaskan, warna lainnya yang tersisa akan berkumpul.
Inilah yang membuat manusia melihat Matahari dengan warna kuning, jingga, atau merah. Jadi, warna Matahari tampak berbeda-beda bagi mata kita di Bumi karena dipengaruhi juga oleh bagaimana cahayanya berinteraksi dengan atmosfer Bumi.